SUARA JABAR SATU.COM | BANDUNG–Bank BJB adalah merupakan BUMD, yang tentunya salah satu fungsinya adalah untuk mendukung pembangunan Jawa Barat. Bahkan BJB merupakan BPD yang berarti menjadi bank pembangunan daerah.
“Saya sudah melakukan reformasi BJB. Bank BJB harus kembali kepada sejarah awal dibentuk. Ada huruf P yakni Pembangunan,” ujar Gubernur Jawa Barat Riwan Kamil dihadapan pelaku Industri Jasa Keuangan di Gedung Sate, Senin (21/1) kemarin.
Ia menyatakan hal itu karena pembangunan Jabar tidak bisa mengandalkan APBD namun juga perlu bantuan pihak ketiga, salah satunya pinjaman bank. Ia menyontohkan, Bank Jateng yang memberikan pinjaman kepada kabupaten dan kota di Jawa Tengah untuk membangun pasar.
“Kita punya Bank BJB, bisa dilakukan juga. Asal Dewan (DPRD ) menyepakati,” katanya.
Ia mengatakan masa lalu BJB harus ditinggalkan dan harus dirubah kearah lebih baik, khususnya mendorong pembangunan Jawa Barat.
“Jangan sibuk dengan kredit konsumen. BJB harus menjadi juga development bank. Jadi kedepannya membangun dari bantuan bank milik sendiri. Tinggal komitmen dari DPRD dan dukungan industri keuangan,” tuturnya.
Emil juga mengimbau agar industri jasa keuangan membentuk forum industri, tujuannya untuk koordinasi dalam menyalurkan dana CSR. Agar penyaluran dana CSR tidak sendiri-sendiri dan bisa tepat sasaran. / hdr.-
Comment