by

Gelar Aksi Demo Gerakan Persaudaraan Muslim Bogor Bersatu (GPMBB) Bersama Aliansi Pemuda Sunda Tolak Swastanisasi Kebun Raya Bogor

SUARAJABARSATU.COM | Bogor – GPMBB bersama Aliansi Pemuda Sunda Menggelar Aksi Demo dan Orasi Menolak Keras Swastanisasi Kebun Raya Bogor, dan Stop Pertunjukan Wisata Malam glow di Areal Kebun Raya Bogor.
Kebun Raya Bogor sudah dipenuhi oleh pengunjuk rasa yang tergabung dalam GPMBB, Padepokan Medal Maung Dangiang (MMD), Padepokan Matahari, Laskar Merah Putih, dan Pemuda Sunda, Aksi penolakan Glow tersebut dilakukan di Pintu 1 Kebun Raya Bogor, Jawa – Barat, Rabu ( 10/11) WIB 09.00.

Terlihat spanduk terpampang jelas di mobil box GPMBB dengan bertuliskan. “Kami warga Bogor tolak Kebun Raya dikelola Swasta untuk dijadikan wisata malam atau Glow. Kembalikan marwah Kebun Raya milik leluhur kami,”.
GLOW membuat atraksi sinar lampu di waktu malam, berpotensi merubah keheningan malam Kebun Raya Bogor. Nyala dan kilau lampu dikhawatirkan akan mengganggu kehidupan hewan dan serangga penyerbuk, penggunaan lampu berlebihan di waktu malam akan mengganggu perilaku dan fisiologi serangga penyerbuk, nokturnal maupun diurnal,” bunyi surat terbuka yang dibuat lima mantan kepala KRB.

Adapun 5 mantan kepala Kebun Raya itu yakni, Prof. Dr. Made Sri Prana (1981-198), Prof. Dr. Usep Soetisna (1983-1987), Dr. Ir. Suhirman (1990-1997) Prof. Dr. Dedy Darnaedi (1997-2003) Dr. Irawati (2003-2008). Surat terbuka itu ditujukan kepada Sekretaris Utama – BRIN, Plt. Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi-BRIN, Plt. Direktur Pengelolaan Koleksi Ilmiah-BRIN, Plt. Kepala Kantor Pusat Riset Konservasi-BRIN, Direktur Utama Mitra Natura Raya-MNR. Surat ini juga jadi tembusan untuk Kepala BRIN, Wali Kota Bogor dan Ketua DPRD Kota Bogor.

Dalam aksi ini, 20 orang perwakilan massa aksi diperbolehkan masuk ke area Kebun Raya Bogor untuk bermediasi dengan pihak pengelola. Setidaknya 1 jam kedua belah pihak berdialog, tetapi tidak membawakan hasil yang baik. Akibatnya massa meneruskan orasinya dan kembali meminta mediasi dengan pengelola Kebun Raya Bogor.

Hal yang sama juga disampaikan oleh abah KH. Hermansyah sesepuh kota bogor dalam orasi nya membuka sejarah tugu kujang , “ saya juga pelaku penanaman tugu kujang di kota bogor , saya himbau semua elemen masyarakat sunda, suku sunda, bangsa sunda, hayu menyatu untuk tolak swastanisasi dan tolak wisata malam glow di Kebun Raya Bogor,” tegas abah Hermansyah Guru Besar Medal Maung Dangiang.

Lain hal dikatakan Dharma Saputra Ketua Umum MMD,” Kami selaku bangsa sunda, urang sunda, suku sunda tetap bersi keras dan melanjutkan aksi demo ini, selama KRB di swastanisasi dan wisata malam glow belum ditutup, kami siap demo kembali dan kami akan semakin melibatkan lebih banyak lagi yang utama para masyarakat yang akan hadir yang peduli tentang tanah leluhur kami.kembalikan marwah yang ada di Kebun Raya Bogor,” ujar ketua umum Medal Maung Dangiang .
Yuuk kita lihat orasi Ketua Umum LAKI Pejuang-45 Zaenal Arifin (Joy)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed