by

Indahnya Curug Cigamea dan Pesona Hutan Pinus Gunung Bunder, Bogor

-Bogor, Wisata-4,935 views

SUARA JABAR SATU.COM | BOGOR – Melakukan perjalanan dengan rute menanjak dan sedikit menantang ternyata mampu menciptakan sensasi tersendiri. Bogor menawarkan pesona keindahan alam yang cukup lengkap. Ada obyek wisata berupa keindahan kawah dan curug di beberapa titik di Kabupaten Bogor.
Wana wisata Gunung Bunder menjadi salah satu pilihan tepat untuk mengisi jadwal akhir pekan anda. Beberapa Curug dan hutan hujan tropis berupa pohon-pohon pinus yang berderet rapih menjadi hiburan menarik yang bisa anda nikmati tanpa harus melalui kemacetan panjang dengan budget yang tetap aman. Di sekitar lokasi wisata juga tersedia cukup banyak penginapan dan beberapa hotel yang dapat anda pilih. Hotel dan penginapan tersebut tersedia dalam harga yang variatif.

Gunung Bunder termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak namun masyarakat lebih akrab menyebut lokasi wisata ini dengan sebutan kawasan Gunung Bunder hingga saat ini. Gunung Bunder itu sendiri merupakan nama desa di kecamatan Pamijahan dan berada di kawasan Gunung Halimun Salak. Di lokasi wisata ini terdapat 7 curug yang dapat anda kunjungi. Curug-curug tersebut meliputi Curug Ngumpet 1, Curug Ngumpet 2, Curug Cihurang, Seribu, Gebluk, dan Curug Pangeran. Dan dari sekian banyak curug, Curug Cigamea merupakan curug dengan pemandangan indah yang memiliki rute perjalanan yang tidak terlalu panjang dan terjal. Selain pesona keragaman curug di lokasi wisata ini juga terdapat bumi perkemahan dan pendakian Kawah Ratu yang banyak dikunjungi wisatawan.


Saat memasuki kawasan pintu masuk obyek wisata, anda akan menemukan sebuah gapura dan ucapan selamat datang berukuran cukup besar. Sebelum memasuki lokasi, anda harus membayar tiket dan jasa parkir kendaraan di pintu utama. Tiket masuk perorangan adalah Rp10.000 sedangkan biaya parkir kendaraan adalah Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk kendaraan mobil pribadi. Selain tiket, anda juga akan menerima peta wisata yang berukuran kecil atau peta saku. Namun untuk setiap mengunjungi titik lokasi wisata ini anda akan dikenakan biaya kembali.

Alam sekitar Gunung Bunder siap menyambut anda dengan suhu yang cukup dingin, yaitu sekitar 20 derajat celcius. Di lokasi pintu masuk, sudah nampak beberapa baris pepohonan yang menjulangu camping ground. Perjalanan dapat dilanjutkan ke jalan menuju arah kanan. Anda akan melewati jalan yang masih cukup panjang dan berkelok, namun pemandangan ratusan pohon pinus ini akan membuat anda merasa takjub dan lupa akan kondisi jalan yang cukup sulit sekalipun. Pepohonan pinus dengan ketinggian puluhan meter ini berjajar saling berdekatan dan cukup rapat, meski demikian, cahaya matahari masuk diantara celah dedauan yang saling berhimpit sehingga tidak menimbulkan suasana gelap.

Hutan Pinus di dekat Pintu Masuk
Curug terdekat dari pintu masuk adalah curug Cihurang. Curug Cihurang memiliki ukuran paling kecil di antara curug-curug lainnya di kawasan Gunung Salak ini. Debit airnya juga tidak terlalu besar. Namun kawasan ini cukup ramai digunakan anak-anak kecil untuk mandi di kolam dekat curug karena posisinya yang tidak terlalu dalam sehingga dapat lebih aman untuk digunakan. Adapun curug yang sering kali dikunjungi adalah Curug Cigamea. Curug Cigamea dikenal dengan pemandangan yang menarik tetapi jaraknya berada di posisi paling ujung atau di akhir perjalanan. Namun demikian, tidak ada salahnya anda mampir ke curug Cihurang karena hanya berjarak sekitar 100 meter dari pintu masuk.

Curug Cihurang
Sepanjang jalan anda juga akan disuguhkan hal yang sama indahnya. Perjalanan dilanjutkan dengan rute cukup menanjak dan beberapa tikungan yang cukup tajam. Sebelum mencapai curug Cigamea, anda akan melewati beberapa curug seperti curug Ngumpet, Curug Kondang, Curug Seribu, Curug Pangeran dan Kawah Ratu dengan pemandangan cukup indah di sepanjang perjalanan. Pastikan anda memilih rute atau track yang aman saat perjalanan menuju curug dan menanyakan terlebih dahulu jarak tempuh menuju lokasi sehingga dapat diketahui estimasi lamanya waktu yang diperlukan untuk perjalanan.

Jalan di dekat pintu masuk Kawah Ratu
Curug Cigamea berada di dekat pintu keluar atau pintu masuk dari kawasan gerbang gunung Salak jika ditempuh melalui jalur Cibadak. Untuk menuju ke lokasi air terjun, kita harus melalui jalan menurun. Rute perjalanan tidak terlalu sulit karena telah dibangun dengan batuan dan semen sehingga tidak terlalu licin untuk dilalui. Hanya saja kita membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 45 menit untuk melalui perjalanan sepanjang 850 meter dari arah pintu masuk curug.

Gapura Curug Cigamea
Anda jangan terlalu kaget jika menemui beberapa ekor monyet yang berada di sekitar jalan dan pepohonan. Mereka tidak membahayakan pengunjung, anda dapat juga sesekali memberi makan dan seketika monyet-monyet tersebut pasti akan datang menuju pada anda.

Sekawanan monyet yang berada di jalan menuju Curug Cigamea
Suara deras air terjun pegunungan sudah terdengar jelas saat anda memasuki setengah perjalanan setapak tersebut. Apalagi saat anda telah mencapai lokasi curug. Rasa lelah dan letih setelah perjalanan akan terbayar dengan melihat keindahan alami sumber air terjun di curug Cigamea ini. Curug ini memiliki dua aliran curug atau air terjun yang letaknya berdekatan. Keduanya memiliki debit air yang cukup deras dan jernih.

Curug Cigamea
Curug pertama terletak diantara bebatuan berukuran cukup besar. Di bawah curug terdapat sebuah kolam yang berukuran lebih kecil dari curug yang kedua. Keindahan makin terlihat jelas saat pelangi menghiasi aliran curug ini. Beberapa orang juga nampak asyik menikmati sejuknya air dengan berendam dan bermain air dalam kolam tersebut.

Pelangi di tengah derasnya aliran Curug Cigamea
Curug kedua berada di lokasi yang lebih rendah. Bebatuan juga ada di sekitar curug. Aliran air mengalir dengan volume cukup besar. Air dalam kolam yang berada di bawah curug juga sangat jernih dan dingin namun anda harus tetap waspada saat memasuki kolam tersebut, meskipun tidak terlalu dalam, debit air dapat segera tiba-tiba bertambah volumenya, hingga ketinggian kolam juga bertambah tanpa kita sadari.

Curug Cigamea
Berangkat di pagi hari lebih dianjurkan agar anda dapat lebih leluasa menikmati seluruh titik wisata menarik di sini. Jika anda menggunakan kendaraan umum, perjalanan dapat diawali dari stasiun Bojonggede menuju arah Terminal Bojonggede lalu dilanjutkan menuju perempatan Kayu Manis sampai di Selabenda kemudian melewati Jalan Raya Semplak menuju terminal Laladon, dari situ perjalanan masih dilanjutkan menuju arah Leuwiliang atau Cikampak. Setelah menemui pertigaan, anda dapat berbelok ke arah kiri menuju Desa Cikampak kemudian berjalan lurus hingga mencapai Simpang atau Pangkalan Segog, anda dapat memilih kembali jalan sebelah kiri dan jalan lurus sampai lokasi pintu masuk utama. Perjalanan dari pertigaan tadi hanya ditempuh dalam waktu sekitar 30 sampai 40 menit saja menggunakan kendaran motor atau jasa ojek karena tidak tersedia angkot di jalur ini.

Rute perjalanan melalui Cikampak ini cukup berkelok dengan kondisi jalan yang kurang baik. Namun waktu tempuh menjadi lebih singkat jika dibandingkan melalui rute melalui arah Cibatok. Saat perjalanan pulang, anda dapat melalui pintu keluar di gerbang Gunung Salak Endah dengan rute perjalanan yang cukup jauh menuju jalur Cibatok, melewati Pamijahan, Gunung Picung dan Cibening, Cimayang serta menuju keluar dari pertigaan menuju ke arah kanan. Rute sebaliknya juga dapat ditempuh saat berangkat melalui jalur ini.
Lokasi pertigaan tersebut cukup dekat dengan Pos Polisi Cibungbulang. Jika anda menggunakan mobil maka rute perjalanan dapat melalui Tol Jagorawi menuju arah yang sama dengan jalur yang sama seperti kendaraan umum, karena jalan yang disediakan hanya satu jalur saja. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhkan pemandangan alam yang indah dengan hamparan terasering sawah yang berwarna hijau diselimuti kabut tipis.

Pemandangan area sawah dekat Gerbang utama kawasan Gunung Salak Endah
Perjalanan semakin menyenangkan saat anda menggunakan sepeda motor tetapi harus menggunakan perlengkapan berkendara dan memperhatikan rambu jalan, terutama arah penunjuk jalan. Pastikan keamanan saat berkendara, termasuk masker dan sepatu kets yang nyaman.

Pemandangan khas pedesaan saat perjalanan pulang
Anda akan merasakan udara sejuk khas pegununganan, meski perjalanan yang ditempuh cukup jauh, namun akan terasa menyenangkan. Apalagi sesekali dalam perjalanan pulang anda akan menjumpai pemandangan khas pedesaan dengan segala aktivitas yang cukup menarik. Salah satunya pemandangan petani yang menggembala Kerbau miliknya. // PUT

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

News Feed