by

Kisah Paskibra SMKN 6 Bandung di Disdik Jabar

SUARAJABARSATU.COM | BANDUNG, DISDIK JABAR – Hari kemerdekaan menjadi momen bersejarah bagi setiap bangsa di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Tepat di tanggal 17 Agustus 1945, negeri ini merdeka. Demi mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan dalam merebut negara ini dari cengkeraman para penjajah maka upacara peringatan kemerdekaan pun digelar di seluruh penjuru negeri.

Hari ini, Senin (17/8/19), Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia di Halaman Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung.

Di momen inilah, bendera merah putih dikibarkan hingga tiang tertinggi. Mendengar kata bendera, ingatan kita pasti tertuju pada Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Mereka selalu menjadi ikon di setiap upacara kemerdekaan. Salah satunya, Paskibra Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Bandung (SMKN) 6 Bandung yang sukses menjalankan tugas dan kewajibannya menjadi pasukan pengibar bendera di Kantor Disdik Jabar.

Keberhasilan mereka ini tak luput dari usaha dan latihan keras yang setiap hari mereka lakukan. Panas terik matahari tak mereka hiraukan. Bahkan, latihan yang mereka lakukan memakan waktu lebih dari dua minggu.

Pelatih Paskibra SMKN 6 Bandung, Ary Andryana merasa bangga timnya terpilih sebagai petugas pengibar bendera di Kantor Disdik Jabar. “Kami tentu berusaha semaksimal mungkin dan memberikan yang terbaik saat pengibaran bendera,” ucapnya.

Ary mengungkapkan, Paskibra yang dikirim ke Disdik Jabar merupakan tim terbaik. Proses seleksi yang diadakan pihak sekolah menghasilkan 16 pengibar bendera dan 2 pengibar bendera cadangan.

Termasuk menyeleksi pembawa baki bendera. Proses seleksi yang dilakukan cukup ketat. Namun, akhirnya terpilih Dhea Ananda Tiara.

Siswi kelahiran Oktober 2001 ini merasa bangga dan bersyukur bisa terpilih sebagai pembawa baki bendera. “Saya tentu sangat bangga. Alhamdulillah, dengan menjadi pembawa baki bendera, saya bisa membanggakan orang tua yang selalu mendukung langkah saya menjadi Pasukan Pengibar Bendera,” ungkapnya sumringah.

Demi memberikan hasil terbaik, Dhea pun terus giat berlatih. Walaupun sempat merasa gugup dan khawatir, tetapi berkat dukungan pelatih dan kekompakan tim, membuatnya lebih percaya diri.

“Tetapi, kendala pasti selalu ada. Seperti, waktu latihan yang sangat singkat karena pemberitahuan dari dinasnya. Namun, ini bukanlah masalah besar bagi kita,” ujarnya.

Bergabung dalam tim pasukan pengibar bendera, membuat Dhea bisa mempelajari banyak hal. Mulai dari kebersamaan, ketekunan, pertemanan hingga bertambahnya rasa patriotisme dan nasionalisme dalam dirinya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed