by

Makna Penting Dibalik Pertemuan Megawati dan Prabowo

SUARAJABARSATU.COM | Jakarta – Semangat rekonsiliasi kembali diciptakan para pemimpin elit negeri ini. Hari ini sejarah kembali mencatat lewat terciptanya pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada hari Rabu (24/07/2019).  Dimana sebelumnya kedua kubu dan koalisi partai ini bertarung sengit di pilpres 2014 dan 2019.

Prabowo tiba di kediaman Megawati Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 12.30 WIB. Ia didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terlihat menyambut kedatangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.  Saat turun dari mobilnya, Prabowo langsung dijemput oleh Puan Maharani politikus PDI-P yang juga anak dari Megawati dan Prananda Prabowo. Setelah bersalaman dengan Puan, Prabowo menghampiri Megawati yang sudah berdiri di depan pintu kediaman dalam rangka penyambutan.Tampak hadir pula dalam penyambutan itu Kepala BIN Budi Gunawan dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto,

Sebelum masuk kedalam rumah, Megawati dengan Prabowo kembali bersalaman dan menebar senyum serta menyapa sejumlah awak media yang hadir meliput pertemuan politik tersebut. Kemudian Megawati mempersilakan Prabowo untuk masuk ke dalam rumah. Pertemuan Megawati dengan Prabowo dikabarkan akan didahului dengan jamuan makan siang sebelum melanjutkan perbincangan hal-hal penting lainnya.

Sebelumnya juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pertemuan antara kedua tokoh tersebut akan berlangsung empat mata. Pertemuan tersebut merupakan silaturahim untuk memperkuat kehidupan kebangsaan dan merawat keindonesiaan.

“Silaturahmi berlangsung empat mata antara dua tokoh bangsa yang pernah berpasangan sebagai capres dan cawapres, beliau berdua juga dua tokoh utama yang membawa Presiden Joko Widodo ke pentas politik nasional,” kata Dahnil.

Hal senada juga sebelumnya disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menurutnya pertemuan itu sebagai tradisi silaturahim yang baik untuk dijalankan para pemimpin.

Dia menuturkan, tak ada yang aneh dengan digagasnya pertemuan itu. Karena saat kampanye Pilpres 2019 lalu, hubungan keduanya terjalin dengan baik, saling menghormati dan tidak pernah terlontar hal-hal yang membuatnya berjarak.

“Ibu Mega percaya pada kenegarawanan Pak Prabowo dan sama halnya dengan Pak Jokowi. Kepemimpinan yang memersatukan dan diwarnai dengan dialog antarpemimpin, merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan,” kata Hasto saat dikonfirmasi, Selasa (23/7/2019).

Dia menegaskan, pertemuan ini menyangkut aspek mendasar, persahabatan antarpemimpin. Meski dalam pilihan politik berbeda, keduanya tetap memiliki komitmen untuk berdialog dan meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.

“Pertemuan itu jangan dimaknakan terlalu jauh dengan pembentukan koalisi. Sebab terkait koalisi pascapilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh ketum partai koalisi,” tegas Hasto.

Sebelumnya rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati itu juga diapresiasi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia menilai, pertemuan tersebut adalah sebuah hal positif.

“Saya belum tahu, ya tentu setiap silaturahim pertemuan pasti positif, tidak ada rugi,” kata Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).

pertemuan Jokowi, Prabowo, dan Megawati tidak akan terjadi negosiasi. Namun akan terjadi rekonsiliasi untuk membuat suasana politik menjadi lebih baik.

“Tentu saya kira bukan negosiasi, kalau negosiasi tidak ramai-ramai. Kalau negosiasi, Anda tidak tahu, berarti tidak diumumkan kan. Nah itu rekonsiliasi lah, atau setidak-tidaknya suasana yang baik dalam politik ini,” ungkap JK./*odt

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed