by

MEDAL MAUNG DANGIANG DUKUNG ALIANSI KOMUNITAS BUDAYA JAWA BARAT STOP WISATA GLOW!!! HENTIKAN WISATA MALAM DI KEBUN RAYA BOGOR

SUARAJABARSATU.COM |BOGOR – Kebun Raya Bogor (KRB) yang pada tahun 2021 berusia 204 tahun, merupakan Kebun Raya tertua se-Asia Tenggara dan berada di jantung mega-biodiversity. Tapak KRB memiliki sejarah lebih panjang lagi, diperkirakan sebagai situs penting sejak Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Arboretum seluas 87 ha ini terletak di tengah Kota Bogor dengan koleksi lebih dari 15.000 spesies pohon dengan 300 varietas tumbuhan anggrek, dan 5.359 spesies tumbuh-tumbuhan (biji-bijian, bibit, material), memiliki peran penting sebagai pusat konservasi ex-situ, pusat penelitian tumbuhan pertanian, perkebunan dan kehutanan, tempat pendidikan lingkungan, serta wisata alam bagi warga.
Saat ini Kebun Raya Bogor mengalami perubahan luar biasa dari dalam, setelah BRIN/LIPI bekerjasama dengan PT Dyandra/PT MNR dalam mengelola KRB. Kebun Botani ini digiring menjadi Taman Rekreasi, antara lain dengan diinisiasinya WISATA GLOW yang telah dibuka pada tanggal 1 Oktober 2021.

Sebelumnya, wisata malam dengan cahaya di KRB ini menuai protes dari seluruh aliansi komunitas yang menyatakan protes keras karena khawatir akan mengganggu ekosistem.
Cecep Thoriq menjelaskan, “kembalikan Kebun Raya, sesuai fungsinya,kita menolak dan bubarkan Wisata Glow,” ucap ketua pelaksana acara.

Seluruh Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, LSM, ORMAS, Perguruan Silat Menolak Program Wisata Malam Glow.
Guru Besar Medal Maung Dangiang Abah Hermansyah turut bicara mengingatkan agar konsep wisata malam dengan cahaya lampu di Kebun Raya Bogor di stop saja jangan sampai merusak habitat dan ekosistem yang selama ini dilindungi. Kamis (7/10)

“ Dengan adanya kita semua sadulur para budayawan dan para sejarawan, bahwa kita hadir disini melakukan protes keras, semuanya mempertahankan amanah dari leluhur agar kembali kepada habitatnya, awal sejarah tetap sejarah,” Ucap Abah KH.Hermansyah (MNCH).
Lanjut abah “ Kita harus sejajar dan searah agar kita semuanya hidup sejahtera,” Ungkap Abah Hermansyah.

Pratama Dharma Saputra Ketua Umum Medal Maung Dangiang ( MMD ) menambahkan,“ Apapun hasilnya, agar konsep wisata malam glow distop saja kegiatan operasinya , Kami ingin memastikan semuanya berjalan sesuai karakter Kota Bogor dan potensi yang ada di KRB,” pungkas abang dharma.

Kebun raya mengusung lima tugas dan fungsi penting, yaitu konservasi tumbuhan, penelitian, pendidikan, wisata ilmiah dan jasa lingkungan. Ketiga fungsi pertama merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan menjadi acuan bersama ./HDR

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed