by

Penyusunan Modul Pelatihan Jarak Jauh Investigasi Wabah Terpadu Berbasis One Health

SUARAJABARSATU.COM | Bogor – Keadaan darurat penyakit hewan, seperti wabah penyakit hewan lintas-batas, penyakit hewan yang baru muncul dan/atau muncul kembali, maupun wabah penyakit hewan menular strategis (PHMS) endemis, dapat memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang serius serta berdampak pada perekonomian. berkaitan dengan kesehatan hewan dan produksi ternak, kesehatan manusia, kesejahteraan hewan, serta kehidupan di perdesaan.
“Jika penyakit- penyakit tersebut dapat dikenali dan terlokalisasi dengan cepat serta diambil tindakan segera, pemberantasan penyakit akan lebih mudah,” ujar drh. Dwi Windiana, M.Si., Widyaiswara BBPKH, Rabu (06/02/2019).


Menyadari akan situasi tersebut, diinisiasi oleh Indonesia One Health University Network (INDOHUN), diadakan pertemuan lanjutan pembahasan pengembangan modul Investigasi Wabah Terpadu Berbasis One Health dengan sistem jarak jauh pada hari Senin, 4 Februari 2019, bertempat di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara.
“Pertemuan dihadiri dari perwakilan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto, Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo – DIY, PnR/DAI Internasional,” ujar Dwi.
“Pertemuan menghasilkan kesepakatan menyusun lima modul inti, yaitu Konsep Dasar dan Penerapan Epidemiologi dalam KLB/Wabah, Langkah-langkah Investigasi KLB/Wabah Terpadu dengan Pendekatan One Health, Analisis dan Komunikasi Resiko dalam KLB/Wabah, Pencegahan dan Pengendalian Berdasarkan Hasil Investigasi KLB/Wabah Terpadu dan Pemetaan Sistem Pencegahan dan Pengendalian KLB/Wabah Lintas Sektor (One Health SMART),” tutup Dwi.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed