by

Pertanian Indonesia Mandiri, Profesional Dan Berdaya Saing Menjadi Target Capaian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI

BOGOR – SUARAJABARSATU.COM | Pertanian Indonesia mandiri, profesional dan berdaya saing menjadi target capaian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI fokus pada tiga pilar SDM pertanian: penyuluhan, pendidikan dan pelatihan dalam empat tahun terakhir di era Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada 2015 – 2019.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya dalam kegiatan Bincang Asik Seputar Pertanian Indonesia (Bakpia)

Hal tersebut dijelaskan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya dalam kegiatan Bincang Asik Seputar Pertanian Indonesia (Bakpia) bersama Pers dengan tema “Peningkatan Kompetensi Pemuda Tani untuk Mencetak Petani Milenial”. Kegiatan ini dilakukan Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP yang diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019).

Kapuslat Bustanul Arifin Caya menjelaskan bahwa Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono mengatakan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menekankan Visi Pengembangan SDM Pertanian adalah mewujudkan SDM Pertanian yang Profesional, Mandiri, dan Berdaya Saing untuk mendukung pencapaian kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Visi dan misi Jokowi – JK diwujudkan melalui program peningkatan penyuluhan, Pelatihan Pertanian, dan Pendidikan Pertanian yang dijabarkan melalui dua program aksi: Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT) dan Gerakan Regenerasi Petani.

Bustanul juga mengatakan ukuran keberhasilan pelatihan tidak lagi diukur melalui volume orang yang dilatih namun berupa kompetensi yang ukurannya diakui oleh semua pihak yang terlibat di sektor pertanian.

” Sesuai Nawacita Presiden RI Joko Widodo, selama ini menyatakan bahwa peningkatan produktifitas rakyat untuk berdaya saing itu salah satu point Nawacita, melalui kompetensi SDM pertanian akan meningkatkan kemandirian pangan kita, ” jelas Bustanul Arifin.

Lanjut Bustanul ,” Penyuluh pertanian merupakan garda paling depan, peningkatan kompetensi penyuluh tidak hanya dalam aspek kelembagaan saja, tetapi penyuluh pertanian harus berusaha selalu memperbaiki diri sendiri sesuai dengan kebutuhan arah pembangunan pertanian, ” kata Bustanul.

Kepala BBPKH Cinagara, Wisnu Wasesa Putra

Kepala BBPKH Cinagara, Wisnu Wasesa Putra menambahkan, untuk melakukan pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM milenial yang berdaya saing, saat ini tengah dilakukan pelatihan tematik peternakan kepada santri milenial. Ada beberapa pelatihan teknis dan vokasi yang diberikan untuk masuk ke dunia usaha, industri dan kerja. Harapannya SDM dan pelaku pertanian kita bisa diterima di Indonesia dan internasional.

“Kalau kita lihat dari program Kementrian Pertanian itu adalah 1 juta petani millenial. Kalau kita buat kelompok tani setiap kelompok 25 orang, itu ada sekitar 40 ribu kelompok petani millenial. Untuk program tahun 2019 salah satunya program kelompok tani Santri Millenial,” ungkap Wisnu.

Dalam rangkaian acara tersebut yang berlangsung selama 2 hari, dilanjutkan dengan acara kunjungan pers bersama sejumlah awak media ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).

Kementerian Pertanian melalui kegiatan yang dilakukan BPPSDMP di beberapa P4S, terus berupaya untuk dapat meningkatkan kelembagaan penyuluhan dari tingkat kecamatan sampai tingkat desa, hingga Negara Indonesia di tahun 2045 menjadi negara mandiri dibidang pertanian./hdr.-

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed