by

Prof Dedi Nursyamsi Kepala BPPSDMP Kementan Melakukan Kunjungan Kerja Di BBPKH Cinagara Bogor

SUARAJABARSATU.COM | Bogor – Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan ( BBPKH) Cinagara Bogor merupakan salah satu dari sekian banyak unit pelaksana teknis (UPT) pelatihan pertanian yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP).

Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi mengadakan kunjungan kerja ke BBPKH Cinagara Bogor, disambut oleh Kepala BBPKH Cinagara Drh. Wisnu Wasisa Putra didampingi seluruh staff dan jajarannya, Senin (19/08).

Kunjungan Kepala BPPSDM untuk melihat langsung kegiatan pelatihan di BBPKH Cinagara dan sekaligus memberikan kuliah umum terhadap 2 angkatan paramedik sejumlah 60 orang peserta yang datang dari berbagai daerah , diberikan penjelasan bahwa pentingnya pengembangan SDM Pertanian yang menjadi penentu dari ketahanan pangan nasional, selain infrastruktur dan teknologi pertanian.

” Melalui proses pelatihan yang dilaksanakan di UPT Pelatihan pertanian saya harapkan terjadinya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri (vokasi) yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan standar lainnya yang terkait sehingga dapat langsung diserap sebagai tenaga kerja pada lembaga pemerintahan , industri atau berwirausaha secara mandiri, ” papar Prof Dedi Nursyamsi.

Lanjut Prof Dedi Nursyamsi ” Melihat tantangan kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja lainnya, maka kualitas penyelenggaraan pelatihan, masih harus terus ditingkatkan agar memiliki dampak yang luas bagi Widyaiswara dalam menjawab tantangan –tantangan di atas, ” jelas Kepala BPPSDMP di Ruang Pelatihan Rajawali.

Penjelasan Prof Dedi Nursyamsi saat meninjau proyek percontohan pengembangan ternak sapi berjenis Belgian Blue, ” Program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) adalah perwujudan komitmen pemerintah dalam meningkatkan populasi sapi potong dan sebagai target untuk kecukupan daging tahun 2026. Program tersebut diyakini dapat mengantarkan Indonesia mencapai swasembada daging sapi pada 5-10 tahun ke depan, ” jelas Prof Dedi Nursyamsi saat meninjau kandang sapi jenis sapi Belgian Blue.

” saya sangat terkesan melihat sapi Belgian Blue karena disini ternyata sudah ada produk dari transfer embrio, artinya ini murni seperti yang kita lihat disini penampilan sapinya luar biasa, saya jadi betul-betul terkesan nanti disini akan diarahkan menjadi produsen sperma dari Belgian blue nanti akan di IB kan kepada Sapi Indukan yang ada di Indonesia,” papar Prof Dedi Nursyamsi kepada awak media.

Kunjungan tersebut diakhiri sesi tanya jawab dengan awak media yang hadir meliput pada kesempatantan tersebut dan memberi penjelasan lebih lanjut tentang program-program selanjutnya yang akan dikembangkan dimasa mendatang dimasa kepemimpinannya untuk memajukan SDM Pertanian./hdr.-

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed