by

Tega, RS Firdaus Tahan Motor Pasien Miskin Sebagai Jaminan Melahirkan

-Peristiwa-3,693 views

JAKARTA, Suarajabarsatu.Com – Tak mampu bayar biaya melahirkan, Rumah Sakit Firdaus Jakarta Utara tahan motor masyarakat miskin sebagai jaminan untuk biaya perawatan melahirkan.

Nurjanah pasien miskin yang melahirkan di RS tersebut tak mampu membayar karena begitu besar biaya perawatan. “Saya ga’ mampu bayar. Biaya yang dibebanin sekitar 17 juta rupiah,” katanya kepada wartawan.

Karena tidak mampu membayar biaya perawatan bayi, akhirnya pihak rumah sakit menahan kendaraan bermotor milik orang tua bayi dan sang bayi sempat tertahan di RS itu.

Selama proses penahanan tersebut, si anak dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit tanpa ada penjelasan dari pihak Dokter apa yang diderita sang bayi.

Heri, suami Nurjanah menceritakan bayinya sempat ditahan lantaran tak bisa melunasi biaya 17 juta biaya perawatan bayi.

Namun bukan hanya alasan biaya juga bahwa bayi akan dilakukan pemeriksaan lanjutan, padahal pasca dilahirkan sang bayi mau dibawa pulang ke rumahnya.

Sebagai informasi, si Bayi dilahirkan pada tanggal 3 November 2017 pada pukul 05.00 WIB.

Pada saat itu salah satu Suster menyampaikan bahwa bayinya itu normal, jantungnya juga normal hanya berat badan saja yang tidak seimbang karena bobotnya hanya 1Kg,” kata Heri.

Rencananya bayinya mau dibawa pulang namun kata Dokter mau dironsen terlebih dahulu, ketika ditanya kenapa dironsen pihak dokter tidak ada yang menjelaskan terlebih dahulu ke pihak keluarga.

“Setelah kami pulang ke rumah ternyata pemeriksaan terhadap bayi pada malam itu juga tanpa di dampingi saya dan isteri saya. Pas pagi-paginya saya mendapatkan kabar bahwa anak saya kritis sekitar pukul 05.30 WIB. Setibanya saya di Rumah Sakit sekitar pukul 07.00 WIB saya tidak bisa masuk melihat anak saya dengan alasan sedang dilakukan pemeriksaan,” jelas Heri.

“Namun ada salah satu perawat yang menyampaikan bahwa anak saya meninggalnya pukul 06.00 WIB dan kami bisa masuk sekitar pukul 08.00 WIB dan bayi sudah meninggal tanpa ada penjelasan dari Dokter hasil ronsen apa dan alasan meninggalnya kenapa,” paparnya.

“Kita harus bayar 17 juta atas biaya perawatan bayi dengan menandatangani surat perjanjian yang awalnya saya tidak mencantumkan tanggal kapan pembayaran namun karena harus dilampirkan tanggal selama 18 hari saya harus melunasi pembayaran atas biaya tersebut dengan jaminan motor saya ditahan,” pungkasnya.

“Dalam waktu 18 hari kita harus melunasi sedangkan uang itu bukannya sedikit, kita hanya sopir angkot apalagi usaha lagi seperti ini,” tutur heri.

RS Firdaus Jakarta Utara merupakan salah satu RS yang dapat menggunakan kartu Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS). Namun berdasarkan data yang dihimpun, pasien malah tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut.

Hingga saat ini pasien masih kebingungan akan biaya yang dibebankan oleh pihak Rumah Sakit. (Restu)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed