by

Terancam 10 tahun bui, ini bunyi pasal yang menjerat Ratna Sarumpaet

SUARA JABAR SATU.COM | JAKARTA – Aktivis Ratna Sarumpaet ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Ratna dijerat dua pasal sekaligus.

Pertama Pasal 14 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang hukum pidana. Kedua, pasal 28 ayat 2 UU ITE.

“Ancaman hukuman 10 tahun penjara,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (4/10).

Berikut bunyi dua pasal tersebut:

Pasal 14 UU Nomor 1 tahun 1946.
(1) Barang siapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggitingginya sepuluh tahun.
(2) Barang siapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan, yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, sedangkan ia patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dihukum dengan penjara setinggi-tingginya tiga tahun.

Pasal 28 ayat 2 UU ITE.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Siagian menjelaskan, saksi-saksi dalam kasus Ratna sudah diperiksa. Sehingga, sore tadi polisi tetapkan Ratna sebagai tersangka.

“Tadi sore setelah kita periksa saksi-saksi, kita tetapkan sebagai tersangka,” kata Herry saat dihubungi, Kamis (4/10).

Herry menjelaskan, polisi sudah memanggil Ratna untuk diperiksa sebagai saksi. Namun sayang, panggilan tak diindahkan oleh Ratna.

“Jadi kita sudah panggil dia sebagai saksi hari ini. Kalau memang dia pergi atau apa dia kasih tahu dong kabarnya, infokan karena ada acara, saya akan datang tanggal sekian. Ini tidak memberikan kabar malah pergi,” jelas dia.

Ratna ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak pergi ke Chile. Ratna ditahan oleh Imigrasi atas atensi dari Polda Metro Jaya.

Pukul 22.35 WIB, Ratna tiba di Polda Metro Jaya. Dikawal oleh sejumlah anggota polisi. Ratna tak menggubris pertanyaan wartawan. Dia hanya melambaikan tangan saja.

Polisi telah memeriksa dokter dan perawat yang menangani Ratna.

Ratna dilaporkan oleh sejumlah pihak ke polisi. Hal tersebut menyangkut tentang kebohongan yang telah dia akui tentang pengeroyokan di Bandung, 21 September lalu.

Setelah diselidiki polisi, rupanya di tanggal itu Ratna operasi plastik di rumah sakit kawasan Jakarta. Ratna pun mengakui telah melakukan kebohongan.  (merdeka.com) hdr.-

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed