by

Lokakarya Mini Tribulanan Lintas Sektor Rutin II Puskesmas Sawangan-Depok Tahun 2018

SUARA JABAR SATU.COM | DEPOK – Camat Kecamatan Sawangan Zaenudin, didampingi Danramil Sawangan dan Lurah Sawangan Baru, membuka secara resmi acara Lokmin Tribulanan Lintas Sektor Rutin II di Ruang Serba Guna RSUD Sawangan-Depok, Peserta hadir dari Kader PKK Sawangan, Perwakilan SMK Negeri 2 dan SMK swasta, LPM Sawangan dan Perwakilan KUA Sawangan, Acara tepat dibuka pukul 09:00 di Ruang Serba Guna RSUD Sawangan – Depok, Senin (29/10).

Susunan Acara Lokmin Tribulanan Lintas Sektor Rutin 2, 08:30-09:00 Pendaftaran Peserta Lokmin, 09:00-09:05 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, 09:05-09:15 Sambutan Kepala Puskesmas Sawangan dr. Elin Herliana, MARS, 09:15-09:30 Sambutan serta Pembukaan Acara oleh Camat Sawangan Zaenudin, 09:30-09:50 Evaluasi 3 Bulanan dan RPK 3 bulan kedepan oleh dr. Dewi Rahmawati, 09:50-10:00 Pemaparan Gambaran Kasus HIV/AIDS di Kecamatan Sawangan oleh dr. Ardilah Isma Ardini, 10:00-10:30 Pemaparan Kewaspadaan HIV/AIDS di Kota Depok oleh dr.Kurnia (RSUD) Depok, 10:30-10:45 dilanjut Tanya Jawa dan Diskusi dengan Moderator Nur Inayah, terakhir 10:45-11:00 Penutup dan Doa oleh KUA Sawangan.

Penyebab masalah kesehatan dapat disebabkan antara lain oleh factor lingkungan (termasuk social-ekonomi-budaya), perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan, keadaan demografi dan factor keturunan. Oleh karena itu untuk memecahkan masalah kesehatan dibutuhkan kerjasama antara sector kesehatan dengan sector-sektor lain yang terkait dengan penyebab terjadinya masalah kesehatan. Untuk menumbuhkan semangat kerjasama antar sector yang terkait dalam pembangunan kesehatan diperlukan upaya penggalangan dan peningkatan kerjasama lintas sektoral, agar diperoleh hasil yang optimal.

Lokakarya mini tribulanan bertujuan untuk menginformasikan dan mengidentifikasikan capaian hasil kegiatan tribulan sebelumnya, membahas dan memecahkan masalah dan hambatan yang dihadapi oleh lintas sektor pada kegiatan tribulan sebelumnya, dan menganalisa serta memutuskan Rencana Tindak Lanjut (RTL ) dengan memasukkan aspek umpan balik dari masyarakat dan sasaran program.

Komisi Penanggulangan AIDS Kota Depok melaporkan, 988 orang penderita HIV tercatat berada di Kota Depok di akhir tahun 2017.

Dari data tersebut, sebanyak 353 orang di antaranya merupakan pria dengan perilaku LSL (lelaki seks lelaki) atau gay.

“Data menyebutkan bahwa penularan HIV di antaranya akibat perilaku homo seksual yaitu LSL,” kata Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Depok Wulandari Eka Sari dikutip, Selasa (20/2/2018) malam.

Menurut Wulan, cukup banyaknya penderita HIV di Kota Depok ini diperhatikan secara khusus oleh pemerintah dan masyarakat.

Fenomena penderita HIV ini, kata Wulan, hanyalah puncak gunung es yang terlihat permukaannya saja. Ada banyak permasalahan di balik semakin meningkat dan menyebarnya penderita HIV.

“Kasus perzinahan dan LGBT merupakan bagian dari permasalahan di balik puncak gunung es tersebut,” ucap Wulan.

Terkait LGBT, LK3 kota Depok menyiapkan perangkat pendampingan bagi mereka. Selain itu, kata dia, LK3 kota Depok melakukan sosialisasi di masyarakat agar memperhatikan aspek interaksi suami istri dan pola asuh anak sehingga tidak terjadi kemungkinan yang menyebabkan munculnya perilaku LGBT.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed