by

Asal Usul Ketupat Lebaran

Suara Jabar Satu.com | Hari Raya Idul Fitri menjadi puncak perayaan. Hari yang dinanti setelah sebulan berpuasa. Dan pada hari yang disebut lebaran ini tak terpisahkan dengan hidangan ketupat. Yah, ketupat lebaran.

Tak heran beberapa hari menjelang lebaran bermunculan para penjual daun kelapa. Daun tersebut dianyam dan dijadikan tempat ketupat. Tahukah Anda Darimana sebenarnya asal-usul ketupat ini?

Tradisi ketupat diperkirakan berasal dari saat Islam masuk ke tanah Jawa. Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran.

Ketupat (kupat) dalam simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa berasal dari kata ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan). Ketupat berarti mengakui kesalahan. Karena itulah ketupat selalu ada ketika Lebaran tiba. Saatnya saling mengakui kesalahan dan saling memaafkan.

Saat Bakda Kupat, hampir setiap rumah di tanah Jawa terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan.

Menurut para ahli, ketupat memiliki beberapa arti. Pertama, mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua.

Ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri. (potraitnusantara.com) hdr.*

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed