by

Gunakan Media Sosial Untuk Sebarkan Dakwah Islam

-Nasional-2,312 views

SUARA JABAR SATU.COM | Saat berbicara dalam acara penutupan Pengkajian Ramadan 1439 Hijriah yang digelar Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Presiden Joko Widodo menyadari potensi penggunaan media sosial untuk berbagi informasi, termasuk menyebarkan dakwah Islam. Seperti misalnya sejumlah tokoh Muhammadiyah yang sukses memanfaatkan hal itu.

“DAKWAH PUN SEKARANG JUGA SUDAH BANYAK SEKALI YANG MENGGUNAKAN INSTAGRAM, YOUTUBE, FACEBOOK, DAN TWITTER. MISALNYA DI MUHAMMADIYAH, PROF. DIN SYAMSUDDIN PENGIKUTNYA 129 RIBU. KAN BANYAK SEKALI. YA MEMANG SEKARANG PENGGUNAAN-PENGGUNAAN SEPERTI INI SANGAT EFEKTIF,” UJAR PRESIDEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA (UHAMKA), CIRACAS, SELASA, 29 MEI 2018.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi serupa itu mutlak dilakukan dewasa ini bila tak ingin tertinggal. Namun, di lain sisi, penggunaan untuk hal-hal yang negatif juga mesti mendapatkan perhatian khusus.

“Kalau penggunaannya tidak benar, bisa melenceng ke mana-mana. Sangat berbahaya. Kalau di media sosial kita buka, betapa saling mencela, mencemooh, membuka aib, menyampaikan hal yang buruk-buruk,” ucapnya.

Oleh karena itu, Kepala Negara memandang perlunya bagi setiap orang memahami adab dalam bermedia sosial. Salah satunya ialah dengan memperkuat nilai-nilai agama dan budaya Indonesia yang penuh kesantunan.

“Keindonesiaan akan sangat penting dalam membentengi kita. Jangan sampai yang berkaitan dengan budi pekerti dan sopan santun menjadi hilang karena terpengaruh oleh era digital,” kata Presiden.

Di acara itu, Presiden tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih bagi Muhammadiyah yang selama ini telah berkomunikasi dengan cara-cara yang baik dengan pemerintah. Muhammadiyah disebutnya juga kerap memberikan kritik-kritik membangun yang disertai dengan solusi. Inilah yang diharapkan dan diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo.

“SAYA SANGAT BERTERIMA KASIH KEPADA PP MUHAMMADIYAH YANG TERUS DAN SELALU BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK DENGAN PEMERINTAH. JUGA MEMBERIKAN KRITIK-KRITIK MEMBANGUN DISERTAI SOLUSI. SAYA KIRA INI SESUATU YANG TERUS KITA KAJI MASUKAN-MASUKAN YANG ADA,” TUTURNYA.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Juga tampak hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan Rektor Uhamka selaku Ketua Panitia Suyatno.

Rusun untuk Muhammadiyah

Presiden Joko Widodo menyatakan kesediaan dan kesanggupannya membangun fasilitas rumah susun (rusun) untuk kepentingan dakwah Muhammadiyah. Selain untuk memfasilitasi para kader Muhammadiyah dalam berdakwah, rusun itu juga akan digunakan untuk muktamar Muhammadiyah pada 2020 mendatang.

“Tadi sebetulnya di ruangan, Pak Rektor, Pak Ketua Umum, sudah menyampaikan bahwa nanti di Solo akan ada Muktamar di tahun 2020. Dibutuhkan rusun untuk peserta. Saya sampaikan, saya sanggupi, tahun ini akan kita kerjakan,” ujar Presiden di penutupan Pengkajian Ramadan 1439 Hijriah yang digelar Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Ciracas, Selasa, 29 Mei 2018.

Selain membangun di Solo, Presiden juga menyanggupi permintaan pembangunan rusun Muhammadiyah di Jonggol. Ia menyampaikan bahwa pembangunan rusun tersebut diharapkan akan dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih enam bulan.

“Kemudian masuk sini ada tambahan lagi dan saya sanggupi lagi. Dalam waktu dekat akan dicek di lapangan dan selesai akhir tahun ini. Insyaallah enam bulan selesai. Yang lain kalau ada hal penting bisa disampaikan ke Prof. Muhadjir (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan),” ucapnya.

Lebih jauh, Kepala Negara amat mendukung rencana PP Muhammadiyah membuka fakultas kedokteran di Uhamka. Sebab saat ini memang sudah menjadi keharusan bagi Indonesia dalam mencetak dokter-dokter baru untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga itu di Tanah Air.

“Saya senang sudah dapat kabar fakultas kedokteran di Uhamka dan Ahmad Dahlan sudah selesai. Ya karena kita masih kurang dokter. Jadi kalau Muhammadiyah mendirikan fakultas kedokteran di Yogya itu memang sebuah kebutuhan,” tuturnya.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Juga tampak hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan Rektor Uhamka selaku Ketua Panitia Suyatno.//PUT

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed