by

Sekilas Ayam KUB (Kampung Unggulan Balitnak)

SUARAJABARSATU.COM | Bogor – Sejak 1 Oktober 2018 BBPKH Cinagara mendatangkan Ayam Kampung Unglan Balitnak (KUB) dan Ayam Sentul Terseleksi (Sensi) sebanyak masing-masing 100 ekor. Untuk menyukseskan teknis pemeliharaan kedua jenis ayam tersebut, BBPKH Cinagara menugaskan widyaiswara dan tenaga teknis untuk belajar langsung ke Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi Bogor. Sementara saat ini kedua ayam tersebut masih dipelihara dengan pola pemeliharaan konvensional (open house).

“Ayam KUB adalah ayam hasil riset dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor yang dibuat untuk tujuan petelur. Ayam KUB ini tidak berbeda dengan ayam kampung pada umumnya, baik dari segi morfologi maupun anatomi tubuhnya atau performannya. Jadi selain sebagai petelur, ayam KUB ini cocok juga sebagai penghasil daging,” ujar Widyaiswara BBPKH, Dayat Hermawan, S.Pt, M.Si. , Jumat (18/01/2018).

“Secara umum karakteristik Ayam KUB sebagai berikut : 1. Warna bulu beragam, seperti ayam kampung pada umumnya, 2. Bobot badan : 1.200 – 1.600 gram/ekor, 3. Bobot telur : 35 – 45 gram/butir, 4. Umur pertama bertelur lebih awal (20 – 22 minggu), 5. Produktivitas telur lebih tinggi (160 – 180 butir/ekor/tahun), 6. Produksi telur (henday) : 50%, 7. Puncak produksi telur : 65%, 8. Lebih tahan terhadap penyakit,” ujarnya

Ayam KUB mampu mencapai dewasa kelamin (siap berproduksi) pada umur 22 – 24 minggu, dengan bobot telur 35 – 45 gram/ekor. Produksi telur dalam periode setahun dapat menghasil 180 butir. Pertumbuhan bobot badan hariannya relatif cepat sehingga cocok juga sebagai ayam pedaging, karena pada umur 70 hari sudah mencapai bobot badan sekitar 1 kg/ekor. Sedangkan sebagai petelur karena sifat mengeramnya dapat ditekan hingga 10%.

“Ayam KUB dapat dipelihara dalam segala situasi dan kondisi, tetapi syarat mikroklimat tetap harus terpenuhi dalam kondisi nyaman (comfort zone)” tutup Dayat.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed