by

Warna Merah Pada Imlek, Ternyata Ada Hubungannya dengan Hewan Ini

SUARA JABAR SATU.COM / JAKARTA-Perayaan tahun baru China atau Imlek selalu diidentikan dengan warna merah. Mulai dari lentera merah hingga ke amplop merah, baju merah, warna terang tersebut banyak ditemui setiap kali perayaan masyarakat Tionghoa itu.

Apa sih hubungannya warna tersebut dan kenapa harus warna merah? Melansir dari Reader’s Digets ternyata kisah ini bermula dari kemunculan sosok legenda bernama Nian.

Sosok yang digambarkan sebagai binatang buas tersebut selalu meneror penduduk desa di Tahun Baru. Dia akan makan tanaman, ternak bahkan anak-anak Tetapi, untungnya, penduduk desa akhirnya mengetahui bahwa makhluk setengah banteng dengan kepala singa ini takut akan tiga hal yaitu api, kebisingan dan warna merah.

Nian akhirnya berhasil dikalahkan dan sejak saat itu warna merah dianggap sebagai warna yang membawa keberuntungan. “Biasanya lentera merah digantung di luar pintu untuk menangkal nasib buruk,” kata Karen Katz, penulis buku bergambar 2012 My First Chinese New Year.

Selain itu, hiasan-hiasan juga berwarna merah. Semua tak lepas dari usaha untuk mengusir Nian, monster yang pada masa kini melambangkan nasib buruk. Pada perayaan Imlek, di Tiongkok orang akan memasang kembang api guna menghalau Nian.

Tetap saja, cara yang paling populer untuk merayakan Imlek adalah dengan cara membagi angpao yang diisi dengan uang. Namun, seperti kado yang ditaruh di bawah pohon Natal, beberapa tradisi ditujukan untuk anak-anak dan angpao merah diberikan kepada mereka untuk mengusir roh jahat. Secara tradisional, amplop merah berisi uang adalah sebuah kebiasaan yang berasal dari zaman kuno dulu.

Perayaan tahun baru Imlek sendiri didasarkan pada kalender lunar Tiongkok. Menurut History.com, keberadaan kalender ini dimulai sejak abad ke-14, SM, selama Dinasti Shang. Tidak seperti kalender Barat, kalender Cina bergeser karena sering diatur sesuai dengan fase bulan dan soltis matahari.

Rata-rata, Tahun Baru Cina dimulai dengan kedatangan bulan baru yang terjadi antara akhir Januari dan akhir Februari. Itu berlangsung sampai Festival Lentera, yaitu saat bulan purnama. Ini bisa memakan waktu sekitar 15 hari, yang memberi semua orang banyak waktu untuk melakukan perayaan.hdr.-

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed