DEPOK, Suarajabarsatu.Com. Gara-gara proyek jalan dan saluran air yang dinilai kurang enak dipandang mata, ketua RW cekcok dengan warganya,
“Cekcok adu mulut itu nyaris baku hantam”.
Berawal terjadinya cekcok yang sempat dikerumuni oleh warga setempat itu, disebakan adanya proyek jalan dan saluran air dilingkungan RT 04 Rw 29 , Blok R Taman Manggis Permai Sukamaju, Cilodong.
Ironisnya, ketika diprotes warga yang ingin mempertanyakan pekerjaan proyek, pihak kontraktor selalu tidak bisa ditemui.
Pekerjaan proyek hasil lelang dikerjakan oleh PT Arkananta Putra Persada senilai 424.424.000.00 juta sumber APBD Depok tahun 2017, spanduk kitnya hanya ditempel di dinding beton warga.
Hendrik Yunus warga RT 04 mengaku adanya pekerjan proyek jalan dan saluran air penempatan yuditnya, tidak sesuai dengan kondisi kultur tanah katanya kepada wartawan, Minggu (3/11/2017) di lokasi.
Sebab katanya, jembatan yang untuk melintas itu dasarnya lebih tinggi dari saluran air yang dipasang yudit protesnya.
Ketika yuditnya dipasang, terlihat sangat menyolok sekali antara dasar yudit dan dasar jembatan ada yang tinggi dan rendah, kenapa jembatannya tidak dibongkar dulu, barulah dipasang yudit, dan bisa terlihat air yang akan mengalir jelasnya.
Kalau jembatan tidak dibongkar, maka kami selaku warga yang rumahnya persis di depan pekerjaan proyek memprotes dong, karena kalau turun hujan pasti akan kena banjir tuturnya.
Herannya lagi, kenapa pihak RW 29 yang menjadi instruktur mengatur pekerjaan proyek, kami ini hanya meminta jembatan itu dibongkar dulu, dan kenapa pihak kontraktor tidak membongkarnya.
Keributan cekcok adu mulut di pos jaga antara warga dengan ketua RW 29 sempat dikerumuni warga yang disaksikan ketua RT 04, pengurus LPM Sukamaju, Cilodong.
Saat wartawan SJS menelpon ke dinas PUPR untuk mengkonfirmasi siapa pengawas dilapangan, seluler genggamnya tidak aktif. ( Ben )
Comment