by

Menteri PPN/Kepala Bapenas: Presiden Jokowi Memilih Kalimantan Untuk Menjadi Ibu Kota Baru

SUARAJABARSATU.COM | Jakarta – Rencana puluhan tahun untuk merelokasi ibukota dari Jakarta telah mencapai babak baru ketika Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah memutuskan Kalimantan sebagai lokasi untuk mendirikan pusat pemerintahan baru, kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brodjonegoro.

Bambang Brodjonegoro mengatakan, Presiden sebelumnya melakukan tur ke provinsi-provinsi di Kalimantan untuk mensurvei kemungkinan lokasi untuk ibu kota baru kemudian memutuskan untuk memindahkan kantor pusat administratif negara ke daerah yang kaya sumber daya.

“Ibukota baru akan berada di Kalimantan. Provinsi akan diumumkan nanti, ”kata Bambang seperti dikutip oleh kompas.com.

Jokowi mengumumkan pada bulan Mei bahwa pemerintah akan mendorong maju dengan rencana untuk memindahkan ibu kota di luar Jawa, dengan alasan perlunya mengatasi kelebihan populasi di pulau terpadat di negara ini dan untuk memastikan pembangunan yang lebih adil.

Pemerintahannya bertujuan untuk membentuk pusat pemerintahan yang mirip dengan Washington, DC, di ibu kota baru, meninggalkan Jakarta sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan keuangan yang serupa dengan New York di Amerika Serikat.

Tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bertugas mempelajari lokasi yang merekomendasikan tiga provinsi di Kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, yang semuanya sesuai dengan persyaratan Ibu Kota baru, termasuk yang relatif bebas dari gempa bumi dan gunung berapi.

Tak lama setelah mengumumkan rencana itu, Jokowi mengunjungi dua lokasi alternatif di Kalimantan, yaitu Bukit Soeharto di Kalimantan Timur dan Area Segitiga dekat Palangkaraya di Kalimantan Tengah.

Bukit Soeharto, hutan seluas 61.580 hektar yang terletak di dua kabupaten, Panajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, daerah ini dianggap cocok untuk Ibu Kota baru karena terletak secara strategis di dekat titik tengah jalan tol yang menghubungkan Samarinda dan Balikpapan, dua kota terbesar di Kalimantan, keduanya juga memiliki bandara.

Sementara itu, Area Segitiga terletak di antara Palangkaraya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Gunung Mas, di mana sebidang tanah seluas 300.000 ha tersedia untuk pembangunan, dan daerah tersebut diketahui relatif bebas dari risiko bencana alam.

Dalam sebuah wawancara Bambang mengatakan lokasi untuk ibukota baru akan diumumkan pada akhir tahun ini.

Pada tahap pertama, ibu kota baru ini direncanakan untuk menampung 1,5 juta penduduk, yang mencakup sekitar 200.000 pejabat negara dan 25.000 personil polisi dan militer. Pemerintah akan membutuhkan sekitar US $ 33 miliar untuk membangun modal baru. (odt/jp)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed