by

Situs Tapak Kaki Raja Purnawarman di Ciaruteun dan Tapak Kaki Gajah

SUARAJABARSATU.COM | Bogor – Jika anda ada waktu luang untuk sekedar melepas kerinduan akan situs-situs yang ada di Kabupaten Bogor,cobalah datang dan ajak keluarga,teman,ataupun tamu anda yang belum pernah melihat secara langsung akan keberadaan Situs Tapak Kaki Raja Purnawarman yang lokasinya berada di tepian kali Desa Ciaruteun Ilir Kec.Cibuingbulang Kab.Bogor,tepatnya di RT 01/RW 05. Untuk bisa sampai kesana, alangkah baiknya menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat,hal ini mengingat kondisi infrastruktur jalan belumlah cukup memadai untuk se ukuran bus besar,terutama saat mau manuver kearah Ciaruten sebelum pasar Ciampea sering terjadi macet.Sebagai patokan atau ancer-ancer bila dari arah utara atau selatan bisa lewat Komplek Atang Sanjaya kearah Semplak Barat,terus ke arah Pasar Ciampea belok kekanan.Diperkirakan butuh waktu 30 menit untuk sampai ke Situs Kebon Kopi di Ciaruteun Ilir.Diakui,situs tersebut belumlah optimal pengelolaannya. Selain belum tersedianya fasilitas memadai seperti;ATM atau teras-teras Bank,Toilet,rumah makan,SPBU,play ground dan fasilitas lainnya,juga terkendala oleh sempitnya jalan yang pas-pasan untuk crossing.Terlepas dari kondisi fasilitas yang belumlah memadai,bila tekadnya sudah bulat,tentu akan bergegas ingin cepat-cepat sampai ke sana.Berbekal Hand Phone dan Triport atau Tongsis,anda sudah bisa jeprat-jepret mengambil gambar Situs dari berbagai sudut.Tapi ingat,disana ada kuncen atau pemandu yang bisa memberikan penjelasan kepada anda,bagaimana asal muasal adanya situs tersebut.Seperti; Situs Kebon Kopi,Situs Tapak Kaki Raja Purnawarman,ada batu congklak sekitar 100 meter dari Situs Kebon Kopi,yang kesemuanya merupakan potensi Kab.Bogor.Bagi anda yang senang mempelajari akar budaya,adat istiadat maupun senang akan sejarah zaman para raja,pastinya anda akan banyak meluangkan waktunya berlama-lama di Situs Ciaruteun,guna menggali informasi dan melakukan penelitian lebih focus yang diharapkan dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bermanfaat dan bernilai tinggi.Sebagai bahan referensinya,anda dapat mengambil gambar masing-masing situs,disana terpampang sebuah tulisan yang menggambarkan akan arti dan maksud dari bahasa sansekerta yang ditulis dengan huruf Pallawa seperti di Situs (Prasasti)Kebon Kopi I yang letaknya bersebelahan dengan Sekolah Dasar Negeri(SDN)Ciaruteun Ilir.

Menururut cerita,sekilas digambarkan bahwa Prasasti Kebon Kopi I ditemukan dahulunya di area hutan untuk perkebunan kopi,sehingga sejak saat itu dikenal Prasasti Kebon Kopi.Pada batu tersebut terdapat satu baris tulisan “ Pallawa dan Bahasa Sansekerta “ serta Telapak Kaki Gajah.Tulisan pada batu tersebut diartikan sebagai berikut; “ Disini nampak sepasang Tapak Kaki…yang seperti.Airawata,Gajah Penguasa Taruma (yang) Agung dalam… dan (?)Kejayaan “.Menurut Mitologi Hindu,”Airawata “ adalah nama gajah tunggangan “ Batara Indra “ dewa perang dan penguasa guntur.Dan Untuk Situs (Prasasti) Ciaruteun, letaknya berada di tepian sungai/kali yang berjarak lk.150 m dari Situs Kebon Kopi berdekatan dengan sumber air minum warga/wc.yang dibangun oleh PNPM Mandiri Perkotaan,KSM Taruma Negara 05 BKM Mentari Desa Ciaruteun Ilir Th.2010.sekarang kondisinya hancur dan perlu perbaikan.Situs Ciaruteun,berdasarkan tulisan yang terpampang di area situs tersebut,adalah berasal dari jaman pemerintahan Raja Purnawarman yang merupakan batu peringatan adanya suatu kerajaan yang berasal dari masa Tarumanegara.Prasati tersebut diperkirakan sudah ada sejak tahun 450 M,bertuliskan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta,yang bila diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut ;” Ini (bekas)dua kaki,ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman,Raja di negeri Taruma,raja yang gagah berani di dunia “. Prasasti tersebut bergambar sepasang Padatala (jejak kaki),yang menunjukkan tanda kekuasaan yang berfungsi mirip Tanda Tangan,seperti zaman sekarang.Prasasti atau tulis Ciaruteun ditemukan oleh, N.W. Hoverman pada tahun 1683.Adanya situs-situs di wilayah Ciaruteun Ilir,tidak tertutup kemungkinan bila dilakukan penelitian/observasi lebih dalam dengan penggalian informasi dan mempelajari berbagai referensi,akan dapat terungkap serta ditemukannya situs-situs baru. (Mela/Harsono)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed