by

Polisi Serta Tokoh Masyarakat Bekasi Berkumpul, Deklarasi Melawan Hoax Redaksi-News-

SUARA JABAR SATU.COM | BEKASI – Aksi menolak ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong alias hoax via media sosial terus digulirkan di sejumlah wilayah.

Kali ini, wilayah kota Bekasi yang dihadiri  langsung oleh Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto, Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Kapolsek Bekasi Timur Kompol Agung Iswanto, Dandim 0507/Bks Letkol Arm Abdi Wirawan dan tokoh lainnya deklarasi menyatakan sikap melawan hoax di Gedung Kesenian, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Selasa (29/1/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto menegaskan, pihaknya mengajak semua untuk bersatu padu menghilangkan hoax dari Kota Bekasi.

Kata Indarto, zaman dulu berita bohong sudah ada dan sudah merusak banyak peradaban. “Perang itu diciptakan oleh hoax, sejak zaman dulu perang dunia pertama, kedua perang Irak, Afghanistan semuanya penyebab rusaknya menjadi berlipat-lipat,” kilasnya.

Indarto mengatakan, jika dulu saja hoax sudah merusak peradaban dan membuat dunia ini porak-poranda. “Apalagi di zaman sekarang maka tingkat kerusakannya menjadi berlipat-lipat kali karena adanya teknologi informasi lewat sosial media,” tukasnya.

Para tokoh masyarakat Kota Bekasi deklarasi melawan hoax.

Indarto bercerita, zaman dulu hanya bilang di warung kopi bahwa pejabat itu nggak pernah sholat, penyebarannya baru satu bulan kemudian, tapi sekarang kata Indarto, di era digitalisasi tinggal saya sebarkan pejabat nggak pernah salat maka pada titik yang sama menyebar.

“Contoh kasus Ratna Sarumpaet habis operasi plastik, itu diputus sana-sini laporan di Medsos saya dipukuli orang tidak dikenal, negara ini sudah tidak mampu melindungi perempuan negara ini sudah tidak mampu menegakkan demokrasi, ternyata operasi plastic,” tandasnya.

Lalu isu hoax lainnya, Indarto kembali bercerita, terakhir kemarin surat suara dicoblos ditemukan 7 kontainer surat suara tercoblos ternyata itu hoaks.

Suasana acara tersebut.

“Bagaimana mungkin surat suara tercoblos dicetak saja belum, itu tujuannya apa ingin mendeskripsikan pemerintah ingin menunjukkan bahwa Pemilu itu ada indikasi kecurangan,” tukasnya.

Indarto juga berharap, masjid-masjid menjadi tempat pembangunan akhlak umat Islam,

“Kita ingin masjid-masjid kita menjadi tempat membangun kedamaian membangun persaudaraan antar umat Islam tidak sebaliknya. Jangan gunakan masjid untuk berpolitik melainkan untuk ibadah,” tutupnya./put

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed