by

Rp4 triliun target investasi Bogor

-Bogor, Daerah-2,740 views

Rp4 triliun target investasi Bogor
Senin, 2 April 2018

Ilustrasi kepadatan arus lalu-lintas di Jalan Otto Iskandardinata, Bogor, Jawa Barat Bogor juga alternatif tempat berkunjung dan berlibur, sehingga memerlukan sarana dan prasarana perhubungan darat yang memadai.

Bogor, Jawa Barat – Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menargetkan investasi yang masuk pada 2018 mencapai Rp4 triliun, naik sekitar 100 persen dari 2017.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Hidayat, di sela-sela sosialisasi penyusunan Disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, menyatakan, pada 2018 ada dua pembangunan infrastruktur yang akan berlangsung.

Itu adalah lanjutan pembangunan jalan tol lingkar luar Bogor atau awam kenal sebagai BORR seksi IIIA yang nilai investasi untuk pembebasan lahannya mencapai Rp1,5 triliun dan fisiknya Rp1,5 triliun.

Selain itu, juga ada rencana kelanjutan pembangunan jalan R3 yang sama-sama ditargetkan selesai 2019.

Dalam paparannya, dia mengungkapkan, realisasi investasi Bogor dari 2014 hingga 2017 meningkat rata-rata di atas 100 persen dari target.

Seperti pada 2014, target investasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebesar Rp1,138 triliun, sedangkan realisasinya mencapai Rp2,8 triliun. “Pada 2014 itu, capaian investasi mencapai 246 persen,” kata dia.

Pada 2015 target investasi dalam RPJMD sebesar Rp2.1 trilin, tercapai Rp3.1 triliun, atau capaian 148 persen. Pada 2016 target investasi Rp2,2 triliun dengan realisasi Rp2,35 triliun atau sebesar 105 persen.

“Pada 2017 target sebesar Rp2,35 triliun, tercapai Rp2,9 triliun atau sebesar 127 persen,” kata dia.

Hidayat menambahkan, realisasi investasi terbagi beberapa sektor yakni primer, sekunder, dan tersiar. Untuk target 2017 hanya ada dua sektor, yakni sekunder dan tersier.

Sektor sekunder itu yakni industri makanan, industri tekstil, industri logam, industri kendaraan bermotor, dan alat transportasi dan industri lainnya. Sedangkan yang masuk dalam sektor tersier yakni perdagangan dan reparasi, hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, serta jasa lain-lain.

Terkait investasi, lanjut dia, sangat dipengaruhi akurasi data. Seperti survei PMTB oleh BPS saat ini, mendukung pemerintah dalam pengambilan kebijakan, dan menentukan target investasi/ ANTARA News

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed