by

Sinergi Kementan dan Mabes POLRI Adakan Pelatihan TOT, Dalam Rangka Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi Massal Tanggulangi PMK


SUARAJABARSATU.COM | BOGOR – Seiring dengan meluasnya penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) ke berbagai daerah, Pemerintah mengambil langkah cepat dengan membentuk Satgas Penanganan PMK di Tingkat Nasional melalui Keputusan Menko Perekonomian selaku Ketua Komite PC-PEN, yaitu Keputusan Nomor 2 Tahun 2022.

Saat ini penyakit PMK selain menjangkiti hewan sapi, juga sudah menjangkiti kerbau, kambing, domba, dan babi. Oleh karenanya, Pemerintah akan semakin mempercepat penanganan penyakit PMK, yakni mendorong Satgas bekerja dengan cepat, melakukan percepatan vaksinasi, dan pengaturan lalulintas ternak.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr , Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Dr. Wasis Sarjono,SPT Kementerian Pertanian, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Dr.Ir. Leli Nuryati, M.Sc, berkolaborasi dengan Mabes POLRI secara resmi membuka Pelatihan Vaksinasi Training of Trainer (ToT) Vaksinasi PMK Penyakit Mulut dan Kuku Di Ruang Rajawali mulai tanggal 04-07 Juli 2022. Selasa (05 Juli 2022)

Dedi Nursyamsi selaku pelaksana Acara menyebutkan produksi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak ditargetkan selesai sebelum Agustus 2022. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan vaksinasi massal pada populasi ternak. Hewan yang akan divaksinasi ialah populasi ternak yang berpotensi terkena PMK.

Mempersiapkan tenaga vaksinator untuk vaksinasi PMK tersebut, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertania (BPPSDMP) saat ini tengah mempersiapkan pelatihan vaksinasi PMK, akan membahas secara detail mulai Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan Vaksinasi PMK. Pelatihan Vaksinasi PMK diikuti oleh Tenaga Medik Veteriner, Paramedik Veteriner dan masyarakat Peternakan yang peduli terhadap pemberantasan penyakit PMK Di Indonesia.

Dalam proses pelatihan Vaksinasi PMK akan difasilitasi oleh Narasumber profesional dari Kepala BPPSDMP, serta Kepala BBPKH Cinagara, Karena itu, seluruh Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Petugas teknis Peternakan, Penyuluh peternakan dan insan masyarakat peternakan diharapkan bisa bergabung bersama kami.

Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa ,” Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan peningkatan dan mencegah meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi akhir-akhir ini,” Kata Kepala BPPSDMP.

Sambungnya lagi, “ Penyakit pada hewan ternak tersebut disebabkan oleh virus yang dapat menular melalu airborne, sehingga penyebarannya bisa sangat cepat hingga radius 10 km. Kondisi ini tentunya mendapatkan perhatian secara khusus dari Pemerintah ,” tegasnya.

Dedi Nursyamsi mengungkapkan, pihaknya juga memastikan agar hewan dari zona merah diisolasi dan tidak boleh keluar dari zona tersebut.

“Tidak boleh ada hewan hidup keluar, semua potong di tempat,” tegasnya.
Dalam mengantisipasi kebutuhan hewan kurban dalam menghadapi Iduladha yang akan datang, Kepala Badan PPSDMP mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan hewan ternak dari daerah zona hijau atau yang tidak tertular PMK.

Sampai dengan Juni 2022, tercatat bahwa penyakit PMK ini telah menyebar ke 19 Provinsi dan 199 Kabupaten/Kota, dengan jumlah Kasus Sakit sebanyak 184.646 ekor, Sembuh 56.822 ekor (30,77%), Pemotongan Bersyarat 1.394 ekor (0,75%), Kematian 921 ekor (0,50%), dan yang sudah divaksinasi sebanyak 51 ekor. Sedangkan jumlah populasi seluruh ternak yang berisiko dan terancam (sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi) sebanyak 48.779.326 ekor. Hrd.-

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed