by

Nasib 2 Terminal Di Kota Depok Masih Terbengkalai

-Daerah, Pemkot-2,560 views

DEPOK, Suara Jabar Satu.Com – Akibat kekuasaan yang sewenang wenangnya oleh NMI bekas walikota Depok penguasa orang nomor satu di Kota Depok saat itu, 2 Terminal pembangunannya terbengkalai alias mangkrak.

NMI meninggalkan kenangan pahit terhadap masyarakat pedagang di dalam Terminal Terpadu Kota Depok itu

Seperti penuturan Ros Parna selaku eks pedagang kios mengatakan, semenjak hasil dari pembongkaran 150 bangunan pedagang kios dan180 penggusuran lapak pedagang kaki lima (PKL), terjadi pada subuh hari itu, nasib kami hingga saat ini merasa kehilangan mata pencaharian sehari – hari katanya kepada wartawan SJS. belum lama ini.

Begitupun ungkapan Warga korban eks pembongkaran pedagangan kios, kami ini sudah berulangkali mengadukan nasib kami ke pihak DPRD kota Depok, namun hanya sebatas janji doang, tidak ada solusi yang menguntungkan kami sebagai orang kecil katanya.

Sementara Agus Kurnia yang juga sebagai masyarakat didalam Terminal mengakui, sejak pembongkaran bangunan kios dan penggusuran PKL, kini wajah lokasi Terminal Terpadu Kota Depok berantakan dan semrawutan.

“Para Pejabat Pemangku Kebijakan di Kota Depok tak ada yang peduli terhadap nasib 2 Terminal yang terkatung katung pembangunannya”.

Seharusnya, mereka para pejabat itu peduli terhadap masyarakat yang merindukan fasilitas dan sarana Terminal untuk umum itu sudah rapih terbangun tandasnya.

Kalau 2 Terminal ini sudah layak digunakan, otomatis akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemasukan untuk Pemkot Depok tuturnya.

Agus heran, kenapa dibiarkan 2 pembangunan Terminal di Kota Depok terbengkalai, dan ada apa dibalik itu herannya.

Terminal Terpadu Depok beroperasi sejak tahun 1992, dengan luas kurang lebih 2, 5 hektar, yang saat itu Terminal Terpadu Depok dikelola oleh PT Purnama Indah atau dikenal pemilik perusahan itu adalah alm, ibu Ike S.

Sepengetahuan Agus, pembongkaran bangunan kios dan penggusaran PKL yang dilakukan oleh pemerintah kota Depok, semula rencananya akan ada pembangunan mewah Apartemen dan pusat Grosir.

Tetapi setelah dibongkar bangunan kios dan digusur PKL sudah sekian tahun koc tak juga ada pembangunan katanya saat ditemui wartawan SJS Selasa (9/1/2018) di Terminal Depok.

Penuturan Agus, sebelumnya pihak Pemerintah Kota Depok sudah pernah melakukan kerjasama dengan PT Andhika Investa yang rencananya akan membangun Apartemen dan pusat Grosir seperti blok M Jakarta.

Sementara ditempat terpisah, Edmon Johan selaku wakil ketua Kadin Depok yang juga mantan anggota DPRD era 2014 juga angkat suara, bahwa Terminal Terpadu Kota Depok yang tergolong golongan C ini sudah tidak layak lagi difungsikan katanys.

Terlebih sarana Terminal digunakan untuk angkutan kota ( angkot) dan bis antar kota dan antar daerah lintas Provinsi jelasnya.

Mengenai Yerminal Jatijajar Tapos, Edmon juga mempertanyakan soal proses pembangunan Terminal Jatijajar yang seluas kurang lebih 10 hektar itu.

Lebih jauh Edmon katakan, pembangunan Terminal Jatijajar itu telah menghabiskan anggaran APBD Depok.

Namun pembangunanya hingga kini tidak berfungsi.

Kalau 2 Terminal tidak berjalan, tentu saja dampaknya berpengaruh terhadap perputaran ekonomi disektor jasa Trasportasi sebagai pemasukan PAD Pemkot Depok.

“Jangan dibiarkan terlalu lama pembangunan 2 Terminal”

Sebab tandas Edmon, 2 Terminal ini menjadi sorotan tajam dari masyarakat paparnya.

Sebaiknya, Pemkot Depok melakukan komunikasi rutin ke Pemerintah Pusat atau di Provinsi.

Bilamana Terminal Jati Jajar diambil alih okeh Dishub pusat, atau Dishub Jawa Barat, tentu Pemkot Depok akan terbantu untuk mempercepat pembangunan Terminal..

Dia juga mempertanyakan mengenai kasus korupsi proyek jembatan utama Terminal Jatijajar yang tengah ditangani aparat hukum.

Kenapa tidak berjalan proses hukumnya, sementara kasusnya sudah jelas ada penyelewengan yang merugikan uang negara milyaran rupiah untuk proyek pembanunan jembatan itu.

Dia berharap aparat hukum untuk segers mengungkap kasus tersebut jembatan Terminal Jatijajar.

Jangan sampai oleh karena kasus korupsi proyek pembangunan jembatan Jatijajar, 2 Terminal ini terbengkalai.

” inikan sangat merugikan masyarakat yang membutuhkan Terminal sebagai satana transportasi angkutan tutupnya. ( Benny )

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed