by

SOSIALISASI PERENCANAAN BERBASIS DATA (PBD) PAUD SE-KECAMATAN PAMIJAHAN

SUARAJASATU.COM |PAMIJAHAN – Penilik Pendidikan Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor Gelar Sosialisasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) di ikuti 92 orang PKG dan Himpaudi sekecamatan Pamijahan, Penilik Pendidikan Kecamatan Pamijahan Asep Hidayat Spd. MM, Pemateri Sosialisasi PBD dan ARKAS Iwan Wahyudin, Spd. MM. Juga hadir Ketua Penilaian Kinerja Guru (PKG) Maryati, serta Ketua Himpaudi Neneng Mulyana Kecamatan Pamijahan Dilaksanakan di Gedung GOR PGRI Kecamatan Pamijahan, Selasa (17-01-23).

Bp. Asep Hidayat, Spd. MM Penilik Pendidikan Kec.Pamijahan Kab.Bogor.
Pemateri Bp. Iwan Wahyudin, Spd. MM

Diawali dengan pembukaan Mimin Minajah ,  dilanjutkan dengan lantunan Ayat Suci Alqur’an oleh Ustd. Acang . kemudian sambutan-sambutan.Dimulai pukul 09.00 Ketua dan Pengurus PKG dan Himpaudi seluruh peserta untuk mengikuti sosialisasi tersebut sangat antusias.

Penilik Kec. Pamijahan Asep Hidayat Spd. MM mengatakan , “ Tujuan Utama dari Perencanaan Berbasis Data (PBD) Bagi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah melakukan perubahan perilaku dalam perencanaan dan penganggaran, serta dapat mengaplikasikannya “ Kata Asep Hidayat.

Lanjutnya lagi , “ Membangun budaya refleksi dan peningkatan kapasitas satuan PAUD dalam menyusun dokumen perencanaan tahunan (Rencana Kerja Tahunan) dan anggaran (RKAS) melalui proses Identifikasi, Refleksi,  “ papar Asep Hidayat.

Pemaparan Materi oleh Iwan Wahyudin, Spd.MM, “ Satuan PAUD agar siap untuk menyampaikan rencana penggunaan anggarannya secara akuntabel melalui RKT dan RKAS di akhir tahun 2022. RKT dan RKAS yang sudah selesai disusun oleh satuan PAUD diinput ke dalam ARKAS di tahun 2023.

Meningkatkan kesiapan satuan PAUD untuk proses akreditasi, karena Indikator Rapor Pendidikan PAUD sudah disesuaikan dengan konsep dan indikator yang digunakan dalam akreditasi satuan PAUD.

Iwan Wahyudin memaparkan ,” Perencanaan Berbasis Data merupakan bagian dari proses Evaluasi Sistem Pendidikan untuk Peningkatan Mutu Layanan Penidikan, “ Imbuh Iwan Wahyudin.

PAUD belum memiliki profil pendidikan yang dapat diunduh dari platform rapor pendidikan, maka ditambahkan Lembar Evaluasi Diri yang digunakan oleh satuan PAUD untuk melakukan evaluasi diri dengan merujuk pada indikator kinerja dimensi D (kualitas proses pembelajaran) dan E (kualitas pengelolaan satuan pendidikan) di Rapor Pendidikan.

contoh lembar evaluasi diri PAUD

Dari hasil lembar evaluasi diri, pada satuan PAUD indikator yang ada di dalam dimensi D (Kualitas Proses Pembelajaran) dan dimensi E (Kualitas Pengelolaan Satuan Pendidikan) perlu dimaknai sebagai indikator kinerja, dan untuk meningkatkan kualitas layanan pada 2 indikator tersebut perlu dilakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD).

Dalam upaya peningkatan kualitas layanan melalui PBD, ada beberapa prinsip yang perlu menjadi catatan:

  1. Pemenuhan indikator kinerja perlu dimaknai sebagai proses perjalanan satuan PAUD dalam upayanya menyediakan layanan berkualitas. Indikator suksesnya adalah terjadinya kemajuan (progress).
  2. Satuan PAUD dapat menerapkan laju yang berbeda dalam memenuhi indikator layanan PAUD berkualitas serta fokus pemenuhan indikator kinerja yang berbeda yang selaras dengan visi misi, kapasitas dan karakteristik satuan. Artinya, setiap satuan PAUD dapat menentukan proses perjalanannya (learning journey) sendiri.
  3. Proses perjalanan satuan PAUD dalam menyediakan layanan berkualitas ini dipandu menggunakan kerangka Perencanaan Berbasis Data (PBD). Perencanaan Berbasis Data (PBD) merupakan bagian dari evaluasi sistem internal yang termaktub dalam Evaluasi Sistem Pendidikan (Permendikbudristek No 9 Tahun 2022).
  4. Untuk menyelesaikan seluruh proses ini, satuan PAUD dapat mengunduh Lembar PBD PAUD pada laman Rapor Pendidikan. Namun sebelum memulai mengunduh lembar Perencanaan Berbasis Data (PBD), satuan PAUD perlu mengetahui terdapat tiga langkah utama dalam proses ini, yakni; Melakukan Identifikasi, Refleksi dan Benahi untuk mencapai indikator layanan PAUD berkualitas.

  1. Identifikasi

Di dalam tahapan identifikasi ini terdapat dua langkah yang harus satuan PAUD lakukan, yakni:

  1. Evaluasi diri: Dalam melakukan evaluasi diri, satuan PAUD akan melakukan identifikasi sejauh mana posisi atau capaiannya saat ini untuk indikator dimensi D dan E dengan menggunakan Lembar Evaluasi Diri yang ada di dalam Lembar Perencanaan Berbasis Data (PBD) PAUD.
  2. Memilih indikator atau aspek layanan mana yang ingin disediakan dan ditingkatkan kualitas layanannya. Satuan PAUD dapat menggunakan Lembar Identifikasi untuk memandu proses pemilihan indikator atau aspek layanan di dalam Lembar Perencanaan Berbasis Data (PBD) PAUD.

Yang perlu diingat dalam melakukan evaluasi diri

  1. Satu Visi:Indikator kinerja merujuk pada indikator dimensi D dan E (konsisten dengan kerangka PAUD Berkualitas, Transformasi Satuan PAUD dalam PSP dan akreditasi)
    2. Hasil Evaluasi bukan Rapor satuan pendidikan:Hasil evaluasi diri tidak dimaknai sebagai data objektif, melaunkan hasil refleksi kondisi satuan yang disepakati bersama antara kepala satuan, pendidik serta pihak lain yang terlibat di dalam PBD
    3. Tidak High-Stake: Hasil evaluasi diri adalah milik satuan, dan tidak menjadi dasar perlakuan apapun terhadapat satuan. karenanya, satuan perlu melakukan evaluasi diri dengan sejujur-jujurnya agar hasil evaluasi diri betul-betul dapat digunakan untuk memandu penentuan aspek layanan yang ingin disediakan dan ditingkatkan kualitasnya

Untuk mempermudah proses identifikasi satuan PAUD, berikut adalah 4 kategorisasi kondisi layanan yang dapat dijadikan rujukan:

  1. Prima: Capaian sangat baik atau satuan pendidikan telah memenuhi seluruh indikator disertai dokumen pendukung. Namun, kata prima bukan berarti satuan pendidikan tidak perlu melakukan pembenahan/perbaikan indikator. Perbaikan harus tetap dilakukan agar peningkatan kualitas layanan berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan, terutama pada indikator prioritas.
  2. Kondusif: Capaian baik atau satuan pendidikan mendukung berlangsungnya aktivitas dan berproses dalam pemenuhan indikator (merujuk pada pemenuhan indikator mencapai 80%) dan disertai dengan dokumen pendukung.
  3. Pra kondusif: Capaian cukup atau satuan pendidikan telah melaksanakan pemenuhan sebagian dari indikator (merujuk pada pemenuhan indikator sebesar 50%) dan disertai dengan dokumen pendukung.
  4. Perlu pengembangan: Capaian kurang atau satuan melaksanakan pemenuhan sebagian kecil indikator (merujuk pada pemenuhan indikator sebesar kurang dari 50%), dan dokumen pendukung tidak lengkap.

Berikut adalah cara untuk memilih indikator yang bermasalah: 

  1. Agar upaya penyediaan dan peningkatan layanan lebih fokus, disarankan setiap satuan memilih maksimal 5 layanan yang perlu disediakan dan ditingkatkan kualitasnya. Namun, apabila satuan PAUD merasa memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan penguatan lebih dari 5 aspek layanan, maka dipersilakan untuk memilih lebih dari 5.
  2. Utamakan empat indikator prioritas, terutama jika hasilnya belum baik.
  3. Utamakan indikator berwarna merah, yaitu yang capaiannya belum baik.
  1. Refleksi

Pada tahapan refleksi, satuan PAUD dapat merumuskan akar masalah untuk setiap indikator yang dipilih. Tujuan dari proses ini adalah saat satuan PAUD memilih kegiatan benahi untuk meningkatkan kualitas layanan, kegiatan yang dipilih dapat menjadi solusi dari akar masalah yang sudah diidentifikasi.

Terdapat 4 langkah yang dapat digunakan untuk memandu Satuan PAUD untuk melakukan refleksi akar masalah dari kondisi di satuan PAUDnya, proses ini juga dapat membantu satuan PAUD dalam menentukan kegiatan yang paling strategis untuk dilakukan dan direncanakan di dalam RKT dan RKAS.

  1.  Cari akar masalah yang menjadi penyebab paling signifikan dari setiap indikator layanan
  2.  Metode perumusan akar masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam, dari yang paling   sederhana sampai penggunaan analisis data yang kompleks.
  3.  Rujukan Akar Masalah dari Indikator Prioritas disediakan pada slide berikut.
  4.  Setiap Indikator harus diidentifikasi akar masalahnya agar kegiatan benahi yang dipilih betul-betul efektif dalam meningkatkan layanan satuan.

Permasalahan

Akar Masalah
Pilih indikator yang sudah ditetapkan di tahap identifikasi sebagai masalah yang akan diintervensi

Pilih Akar Masalah apa yang menjadi penyebab utama dari masalah yang akan diintervensi

  1. Benahi

Pada tahapan benahi, satuan PAUD dapat menentukan dan membuat program sebagai solusi dari setiap akar masalah, serta menetapkan target dan pengorganisasian kegiatan. Setelah melengkapi kegiatan Benahi, satuan pendidikan perlu memeriksa kembali hasil perencanaan di satuannya, dimulai dari kolom Identifikasi, Refleksi dan Benahi. Apabila sudah sesuai, satuan PAUD dapat memetakan kegiatan benahi mana yang memerlukan anggaran, nantinya kegiatan (Kode) RKAS tersedia di dalam dropdown list untuk dipilih oleh satuan PAUD pada lembar Perencanaan Berbasis Data PAUD.

Semua langkah tersebut merupakan bagian dari budaya refleksi dan perbaikan layanan yang tercermin di dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) serta Rencana Kegiatan Anggaran Satuan (RKAS). Melalui proses ini, kapasitas perencanaan satuan pendidikan akan terus terasah, anggaran digunakan secara akuntabel, dan mendorong terwujudnya lingkungan belajar yang partisipatif.

Terdapat 4 langkah yang dapat membantu Satuan PAUD dalam menentukan kegiatan yang dapat menjadi solusi terhadap akar masalah utama yang dianggap penyebab paling signifikan, yang merupakan hasil refleksi sebelumnya.

  1. Satuan merumuskan kegiatan yang dapat dilaksanakan sebagai solusi untuk membenahi akar masalah hasil refleksi.
  2. Pilihlah benahi yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas satpen.
  3. Rujukan Kegiatan untuk Akar Masalah dari Indikator Prioritas tersedia.
  4. Satu Indikator dapat didukung oleh beberapa kegiatan Benahi.

Akar Masalah

Program dan Kegiatan
Pilih akar masalah dari tahap refleksi

Tentukan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah

ARKAS untuk PAUD baru siap di tahun 2023, sehingga RKT dan RKAS yang dihasilkan melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD) dapat langsung diterapkan terlebih dahulu oleh satuan PAUD. RKT dan RKAS baru dilaporkan di dalam ARKAS saat aplikasi sudah siap.

Demikian pengenalan singkat peningkatan mutu Pendidikan di satuan PAUD melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD). Mari terus tingkatkan mutu pendidikan melalui PBD, menuju PAUD berkualitas! /hdr

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed